BAB I NAMA DAN ASAL
Paragraf 1
Legio Maria adalah suatu Perkumpulan umat Katolik yang, dengan restu Gereja dan bimbingan kuat Maria Tak Bernoda, Pengantara Segala Rahmat (yang indah bagai bulan, terang bagai matahari, dan dahsyat bagi setan dan kaki tangannya, bagaikan bala tentara siap tempur), telah menggabungkan diri ke dalam suatu laskar untuk bertempur dalam peperangan abadi antara Gereja melawan dunia dan kekuatan jahatnya.
Pembahasan
Jika kita cermati, bab - bab awal pada suatu buku umumnya berisikan muatan yang ringan dan tidak terlalu panjang. Namun, Buku Pegangan Legio Maria memilih untuk melakukan hal yang berbeda. Alih-alih menekankan pada sifat 'mengantarkan' kepada isi buku, bagian awal dari buku pegangan ini ingin menitikberatkan pada identitas awal Legio Maria.
Paragraf ini adalah paragraf pertama dari Buku Pegangan Legio Maria dan karenanya, dirasakan penting oleh Bapa Pendiri kita, Frank Duff untuk menekankan identitas luhur dari Legio Maria. Beliau memilih kata-kata yang sungguh indah. Legio Maria dilukiskan dengan indahnya sebagai Perkumpulan umat Katolik. Ungkapan ini ingin mengungkapkan bahwa Legio Maria adalah tempat bekrumpulnya umat awam Katolik sebagai bagian dari satu Tubuh yakni Kristus. Namun, Legio Maria, pada titik ini, belum memiliki jiwanya. Oleh karena itu, Frank Duff melanjutkan kembali dengan ungkapan dengan restu Gereja. Ungkapan ini ingin menekankan bahwa Legio Maria lahir, tumbuh, bergerak, dan berkarya atas restu dan dalam bimbingan Gereja. Ia bukan merupakan satu kelompok yang terpisah dari Gereja. Legio Maria hidup dan berkarya dalam Gereja (selanjutnya akan kita pelajari dalam hubungan antara Legio Maria dan Gereja).
Bersama dengan para uskup dan imam, Legio Maria bergerak menumbuhkembangkan kehidupan iman umat dan bersama-sama bergerak menuju kekudusan. Tugas ini amatlah luhur, namun setiap legioner hendaknya mengingat bahwa sejatinya setiap legioner tidaklah pantas untuk mengemban tugas ini. Kita adalah manusia yang sungguh berdosa di hadapan Tuhan karena perbuatan - perbuatan dosa dan pengingkaran kita di hadapan Tuhan. Namun, atas rahmat pembaptisan dan penguatan suci, kita dihadirkan dalam tugas mulia ini.
Atas rahmat Allah, keberdosaan kita diatasi dengan bimbingan kuat Maria Tak Bernoda, Pengantara Segala Rahmat. Ia yang tampil luhur, mulia, dan tak berdosa di hadapan Allah memilih orang-orang untuk bergabung dalam pasukannya. Kita yang berdosa dihampiri oleh kekudusan dan keibuan Bunda Maria. Ia merangkul setiap orang dalam pangkuan kasihnya, kasih yang sama yang ia berikan kepada Yesus Puteranya. Ia merawat kita dengan tangannya, memberi kita makan, dan mendidik kita sebagai anak-anaknya selayaknya ia mendidik Yesus. Penyertaan Ilahi dari Sang Bunda inilah yang menumbuhkan jati diri dalam setiap pribadi Legio Maria:
1. indah bagai bulan
2. terang bagai matahari
3. dahsyat bagi setan dan kaki tangannya
4. bagaikan bala tentara siap tempur
Inilah jati diri yang luhur yang seharusnya dimiliki oleh setiap Legioner Maria. Diri kita dituntut untuk bersinar indah layaknya bulan kepada setiap orang yang kita temui. Kita juga harus terang bagaikan matahari setiap kali kita menemui hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Ketika kegelapan, keragu-raguan, kejahatan hadir, Legioner Maria harus senantiasa menjadi matahari yang bersinar terang dimanapun kita berada. Lebih lanjut lagi, setiap legioner Maria dituntut untuk menjadi pasukan yang dahsyat bagi setan dan kaki tangannya. Legioner Maria wajib mewartakan kebenaran dan ajaran Gereja dimanapun kita berada, bahkan apabila kita menghadapi tuntutan penolakan dari orang-orang dan/atau komunitas yang kita jumpai. Kebenaran, kehidupan, dan kasih Tuhan menjadi junjungan kita. Kita sadar bahwa tugas ini sejatinya menuntut pengorbanan karena dunia lebih memilih jalan yang lebar dan mulus, dibandingkan jalan Tuhan yang berbatu-batu dan sempit. Pengharapan akan Tuhan menuntut pengurbanan yang dimulai dari diri kita sendiri. Setiap pengurbanan yang kita persembahkan ke hadirat Tuhan menyempurnakan hakikat kita sebagai bala tentara yang siap bertempur. Pertempuran Legio Maria bukanlah pertempuran duniawi yang mempertemukan manusia dan peralatannya. Tetapi, pertempuran Legio adalah pertempuran rohani. Pertempuran Legio Maria membawa kasih Allah di tengah penolakan dunia. Di kala dunia mulai goyah akan Sabda Allah, Legio Maria hadir membawa terang, harapan, iman, dan kasih. Di kala dunia ragu harus memilih jalan yang baik, Legio Maria mengingatkan kembali bahwa jalan Allah tidak pernah mengecewakan. Di kala dunia tidak lagi menghormati kehidupan, Legio Maria hadir dengan ciri keibuannya dalam mempertahankan kehidupan. Cara-cara seperti inilah yang menjadikan Legio Maria bala tentara Ilahi. Dengan bersenjatakan kasih dan pengharapan akan Allah, Legio Maria tidak akan pernah berhenti berjuang menghadirkan Kerajaan Allah dalam dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar